Monthly Archives: Agustus 2012

Goes To Penang by Ferry

Alkisah menjelang Idul Fitri 1433 H, kesibukan banyak sehingga baru sekarang dapat melanjutkan cerita yang harus diceritakan sewaktu saya riding di Malaysia. Perjalanan kali ini dilanjutkan menuju Penang.

Penang merupakan pulau di utara semenanjung Malaysia. Pernah menjadi benteng pangkalan tentara inggirs beberapa waktu silam, Kini Penang menjadi salah satu Kota Perdaganga tersibuk karena letaknya sangat strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dunia. Salah satu kota termacet yang ada di Malaysia, namun tetap tak dapat mengalahkan Jakarta tentunya 😀 .

Menuju Penang Layaknya menuju Pulau Madura di Jawa Timur, bisa Melalui jembatan Penang, juga bisa melalui Ferry. Pada kesempatan pertama ini saya akan menuju Penang dengan ferry. Jujur ini pertama kali bagi saya menyebrangkan motor dengan perahu dan lagi-lagi terjadi di Negri orang. 😀

 

Setelah kapan siap, kami serombngan masuk ke kapal untuk segera menyebrang ke Pulau Penang. Kapal jalan perlahan meninggalkan pelabuhan untuk menuju Penang

 

 

 

hanya sekitar 20 Menit kami sampai di Pulau Penang. keluar dari perahu, kami langsung dihadapkan pada persimpangan dengan arsitektur gedung bergaya Inggris yang terlihat old school. suasana di Pulau Penang sangat indah, bangunan-bangunan tua masih sangat dirawat, dilestarikan dan digunakan.

 

 

Kami pergi ke Kedai kopi untuk bersantap siang dan menunggu rekan dari PCB (penang cop bikers) yang akan menemui kami yaitu bro Mamujie. PCB adalah klub motor di penang yang kebetulan seluruh anggotanya adalah Polisi. hehehe.

 

setelah bro Mamuji datang tak lama kami segera riding kembali di Penang menuju Toko accesories motor terdekat, karena saya ingin tahu perbedaan harga di sini dan Jakarta.

 

Membelah kemacetan di Kota Penang rombongan kami melaju dengan perlahan, dan tak lama tiba di toko yang dimaksud..

 

 

ternyata harga hampir sama saja bahkan cenderung lebih mahal. tak jadi belanja nih.. perjalanan hari ini di Penang masih panjang, nantikan cerita selanjutnya


Dari atas Gunung Jerai

Hujan Badai semalaman, Suara angin yang bergemuruh sejak malam hari kami menginap di Gunung jerai. pagi ini saya terbangun sekitar Pukul 07.00 waktu Malaysia. Kabut yang tebal menyelimuti langit dari gunung Jerai ini, sehingga sewaktu saya buka jendela balkon penginapan kami, terasa angin masuk ke kamar tempat menginap. Dingin sekali, itu yang pertama saya rasakan.

 

Jadi malas untuk Keluar, dingin banget. setelah kurang lebih satu jam bermalasan di tempat tidur, saya dan temmy pergi menuju restaurant di Jerai Hill resort yang tak jauh dari kamar kami.. udara masih dingin dan hujan sedang menyertai langkah kami.

Hujan cukup lama berhenti dan diputuskan robongan berangkat setelah hujan reda. setelah sarapan saya pun tertidur kembali.. Ketika hujan sudah mulai berhenti, kami bersiap packing barang untuk melanjutkan perjalanan. kemana? menuju Penang.

ini sudah pukul 12.00 waktu malaysia atau 11.00 WIB namun masih sangat sejuk diatas sini.

 

 

sesungguhnya dari puncak Gunung Jerai ini dapat melihat ke Bawah yang berupa kota dan pantai sekaligus. namun sayang seribu sayang, kabut yang tebal ini sedikit menghalangi view dari atas puncak Gunung Jerai.

 

 

kalau liat foto diatas, awan sejajar dengan tempat berdiri saya mengambil gambar, serasa berada di negeri diatas awan. Pemandangan yang indah ini harus selekasnya kami tinggalkan karena harus segera menuruni gunung Jerai ini.

Ingatkah di artikel sebelumnya bahwa kami terjebak tanah longsor? ya, pada hari ini lokasi longsor itu bertambah parah. Tiang Listrik roboh menghalangi perjalanan kami. mau tak mau kami harus melewati ini karena ini akses utama dan hanya 1 kalau tidak salah untuk turun ke bawah. Tentu bukan perkara yang mudah untuk Membebaskan KTM 990 Adventure melewati bawah tiang listrik yang rusak.

 

 

 

 

cukup bersusah payah lewat dari situasi ini akhirnya semua bisa dilalui dengan lancar. setelah ini kami mengisi Petrol di Caltex untuk dapat melanjutkan perjalanan menuju Penang.


Mengunjungi Purwakarta di Malam hari

Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat,Indonesia terletak ±80 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten Purwakarta berada pada titik-temu tiga koridor utama lalu-lintas yang sangat strategis, yaitu Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung dan Purwakarta-Cirebon.

Malam hari 4 agustus 2012, Saya iseng untuk pergi mengunjungi kabupaten ini, berangkat dari Bekasi sekitar pukul 11 malam, melalui Bekasi-cikarang-kawawang-curug-Purwakarta. Tak ada tujuan khusus hanya iseng saja membawa Suzuki Hayate Jalan lebih jauh.

memasuki cikarang terasa motor bergoyang pada kecepatan stabil 100 km/h. firasat mengatakan bahwa ban kurang angin. lalu saya mencari tambal ban untuk mengecek tekanan angin dan benar saja. Tekanan angin hanya tinggal 10 psi.

 

Kondisi jalan selepas bekasi sangat mulus karena mungkin untuk persiapan mudik lebaran 2012. terlihat aspal masih begitu hitam sehingga berani di kegelapan malam melaju max 100 km/h dengan Suzuki Hayate 125

 

 

memotong jalan melewati curug. klari karawang, jalan mulai kurang bagus dan sangat gelap, banyak truk truk proyek melalui jalan ini sehingga bayangkan saja kondisi jalannya

pukul 00.00 wib, atau tepat 1 jam perjalanan menempuh sekitar 80 km dari bekasi, saya tiba di Purwakarta. jadi apa yang saya perbuat disini? tidak ada, hanya melihat keadaan kota yang tak begitu ramai di malam hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sudah cukup puas menikmati purwakarta sendirian, yang kebetulan klub pulsar penjaga kota ini P2C sedang berada diluar kota.. hehehe

pulang melalui rute yang sama, pukul 02.45 sudah sampai dirumah dan menikmati santap sahur bersama keluarga. sekian jalan jalan nya..


Go Down From Cameron Highland, Road to Jerai

Masih dihari yang sama, kali ini kami akan melakukan perjalanan ke Kedah, Gunung Jerai tepatnya. Gunung Jerai merupakan sebuah gunung yang terdapat di negara bagian Kedah Darul Aman, Malaysia, di antara perbatasan daerah Kuala Muda dan Yan. Gunung Jerai mempunyai ketinggian setinggi 1.217 meter.

Gunung jerai adalah seperti batu yang sangat besar di tengah dataran rata bagi saya. karena begitu tinggi namun “diameter” gunung tak begitu besar. Dikatakan sebuah batu besar berbentuk sebuah kapal ada di puncak gunung ini. Penduduk setempat di situ menggelarinya “Batu Kapal”. Menurut legenda, kapal tersebut adalah milik Maharaja Merong Mahawangsa yang telah disumpah oleh Sang Kelembai ketika Maharaja tersebut mencoba melabuhkan kapalnya di Pulau Serai, nama asli Gunung Jerai.

Setelah turun dari Gunung Berichang, kami pergi ke Petronas untuk isi ulang bahan bakar,. hampir semua pom bensin disini adalah layanan “self service”. setelah bensin diisi, perut rider nya pun perlu diisi pula.

 

perjalanan kami lanjutkan menuruni cameron highland, Sham berkata bahwa jalanan ini menuju Kedah, akan dihiasi tikungan-tikungan yang panjang dan lebar, jadi sangat asyik untuk highspeed cornering dari sini (cameron) sampai Simpang pulai.

 

salah satu kuil yang tak asing saya lihat selama berada di malaysia. hampir semua letak kuil yang saya liat sangat unik, berada di ata bukit, di tengah-tengah gunung, menjadikan pemandangan yang cukup menarik buat saya

 

 

terlihat Sham dan Temmy di depan sudah mulai menghilang, namun saya memilih menikmati indahnya jalan dan pemandangan ini dengan cara sendiri. (padahal ketinggalan di belakang. :D) .

 

 

 

turun dari cameron udara masih sangat terasa sejuk dengan hembusan angin yang semliwir. namun ketika mulai memasuki simpang pulai, daerah sedikit gersang dengan truck truck besar pengangkut batu kapur.

 

 

dan lagi. berhati-hati lah pada kerbau yang menyebrang. saya tidak tahu ada penggembalanya atau tidak, karena saya tak lihat ada gembala nya, jadi kerbau kerbau ini menyembrang dengan sendirinya sehingga membuat semua mobil dan motor berhenti…

 

tak lama berselang, saya melanjutkan laju KLR 650 ini untuk menyusul yang lain yang sudah dari-tadi berada di depan, teman-teman yang lain ternyata berhenti di sebuah kedai, kalau di indonesia seperti Warteg laah.

 

hampir semua kedai makan di malaysia dari taraf “restaurant” sampai “warung” kebanyakan berbentuk prasmanan, jadi, silahkan ambil sedikit atau banyak ada perhitungannya. dan jarang ada yang “nembak” harga, sebanyak-banyak nya saya ambil makan dengan 5 macam lauk, di restauran cukup besar, menghabiskan 14 ringgit saja.

setelah beristirahat sejenak, Menuju Kedah, Gunung Jerai, kita memasuki sedikit Highway, dengan kecepatan kisaran 100-150 saja.

 

di Highway kami kemasukan 1 anggota rombongan baru, dengan celana pendek bergaya “rossi” menggunakan yamaha LC 135 atau Jupiter mx di indonesia. Cukup stabil dapat berlari di kecepatan 110 km/h. 😀 Namun kami menambah kecepatan hingga 150 and say goodbye to LC135 rider.

Aki anis menghilang dari rombongan kami dan kami menunggunya di rest area pintu keluar highway. Di rest area bertemu dengan member Versys Owner grup. terjadi percakapan singkat sambil menunggu Aki anis yang tertinggal jauh di belakang

 

Namun ternyata yang ditunggu tak berhenti disini melewati kami. dan diputuskan langsung menuju Jerai saja karena Aki sudah Disana. hihihi..

Keluar Highway kami sudah memasuki negara bagian Kedah. tak jauh lagi akan tiba di kaki gunung jerai.

 

seperti yang saya bilang di awal. gunung ini sangat unik. kaki gunung nya berada di dataran rendah, diameter gunung sangat kecil. jadi ketika ingin naik keatas bayangkan tanjakan dan tikungan pasti sangat tajam.

rombongan kami mulai naik perlahan ke atas gunung ini. dan ternyata telah terjadi tanah longsor.

 

setalah melewati hambatan kami langsung menuju penginapan yang cuma dan satu-satunya di gunung jerai ini. semakin mendaki kabut semakin tebal. diselingi dengan rintik hujan dan sebelum hujan besar, Alhamdulilah kami tiba di Jerai Resort.

dan hari ini ditutup dengan makan malam lalu beristirahat..