Tujuan kami ke Malaka Pada 7 Juli 2012 adalah diluar jadwal dari riding 5 mountains di Malaysia ini, namun karena mendapat undangan dari Tourism Malaysia dan UNESCO untuk menghadiri ulang tahun ke 4 diresmikannya Melaka sebagai “World Heritage City”.
Malaka merupakan nama yang tak asing bagi saya karena sejak SD banyak sekali masuk dalam buku sejarah tentang kerajaan kerajaan. Saya berfikir acara ini akan membosankan. apakah membosankan seperti yang saya pikir? ternyata tidak.
Bersiap selekas mungkin dari hotel, karena acara undangan jam 8 malam waktu Malaysia, menggunakan taksi hingga ke tempat dilangsungkannya acara perayaan ini. namun taksi yang kami tumpangi terjebak macet dan kami beralih menggunakan Becak Hias yang kami naiki secara cuma cuma.
pukul setengah 9 kami sampai dan langsung dipersilahkan duduk di panggung khusus bersama undangan undangan lainnya. Diantaranya perwakilan KBRI Malaysia, perwakilan kedutaan-kedutaan besar negara sahabat seperti Singapura, India, dll. Serta penjabat-penjabat dari Kerajaan Melaka.
Acara Mulai ketika Senarai Tuan Yang Terutama Yang di-Pertua Negeri Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob datang ke tempat berlangsungnya acara.
Acara dimulai dengan tarian tarian khas Malaka. dengan latar belakang kapal phinisi membuat suasana kembali ke masa beberapa abad yang lalu ketika inggris masih menguasai Melaka dan melaka merupakan pertemuan pedagang-pedagang yang berasal dari Arab, India, China dan Indonesia juga mungkin.
Bahkan Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob juga maju ke pentas untuk membuat pertunjukan menjadi hidup dengan latar cerita yang sangat menarik.
Perut sudah berbunyi dan kami menyesal harus meninggalkan pertunjukan terlebih dahulu karena waktu sudah larut malam. dan di perjalanan kami menuju ke rumah makan, saya tersadar bahwa begitu indah kota ini. meriam meriam kuno masih terpampang, benteng benteng kecil peninggalan zaman perang masih ada dan dirawat, dijaga serta dilestarikan.
kota dengan sungai bersih di tengahnya, tersedia perahu air, menjadi suatu daya tarik sendiri yang sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata, mungkin foto yang bisa menggambarkan lebih.
Tak lama setelah kami meninggalkan tempat pertunjukan dan berjalan kaki melihat keindahan kota ini, kembang api meletus menerangi langit kota Melaka tanda berakhirnya parade perayaan 4 tahun Melaka sebagai World Heritage City. Wonderfull experience,,
Sebagian photo by Temmy Himawan “Reddevil”