Monthly Archives: Mei 2011

Taubatlah pengguna Sirine Strobo dan Peralatan lenong lainnya

Touuuuuoooot,, toit toit, tot totttttttt……. TOOOOOOOTTTTT!!!!! sirine mengiung-ngiung,,,, tahun 2003 kebawah, tentu jika kita mendengar suara ini dijalan, maka secara otomatis kita akan melihat spion kanan, kiri, serta kaca spion dalam kalau menggunakan mobil. seakan jikalau kita mendengar suara ini detak jantung kita menjadi berdebar-debar penasaran ada apakah gerangan yang terjadi? apakah ada polisi memberhentikan mobil kita? atau mungkin ambulance yang membawa orang sakit? atau mungkin pengawalan presiden? stigma pemikiran kita tak akan jauh dari tiga hal tadi.

namun sekarang?? keadaan jauh berubah. Sirene dan strobo sudah jadi barang yang umum yang dengan mudah dapat di dapatkan di setiap toko asesoris baik itu motor maupun mobil. semakin banyak, bahkan sangat banyak kendaraan sipil yang menggunakan piranti ini..alesannya?? supaya angkot ga ngetem sembarangan… siapa bilang? bro… asal kalan tau, angkot di daerah jatiasih udah pake toa sirine lho.. Hingga angkutan kota pun menggunakan sirene itu. jadi bsa dibilang gak kalo kendaraan sipil ber-sirine = angkot??? hehe jawab sendiri.. lagian kalau alesannya angkot, boleh tanya sama supir angkot sepanjang jalan raya bogor sampe puncak, mereka biasa saja kalau mendengar suara nguing nguing itu kok. sangking banyaknya anak club yang memakai peranti demikian melintas di jl Raya Bogor hingga puncak.

saya menganggap orang-orang yang memakai barang-barang itu di kendaraan sipil, butuh eksistensi untuk sebuah pengakuan? wajar dan masuk akal, mungkin orang-orang itu menganggap Hebat dan berkuasa juga ditakuti kalau memakai alat demikian. C’mon bro, ini tahun 2011, pliss deh.. udah bukan masanya lagi.

saya ingin bercerita, bahwa dahulu saya juga seperti anda. yamaha jupiter Z saya tahun 2004, saya kasih peralatan demikian, ga percaya? ini gambarnya brooo.

yeah, dahulu saya juga seperti anda bro,, sirene berwarna merah dengan 5 macam sura yang susah didapatkan pada masa itu. dilengkapi dengan strobo tipis seharga 350rb yang saya beli di pasar mobil kemayoran. keasyikan pada waktu itu, disaat berkendara pada malam hari, menyalakan strobo serta sirene dijamin semua minggir. ketika itu undang-undang tentang penggunaan alat alat ini memang belum ada

di tahun 2006 saya membeli Honda Tiger. Konsep saya pada motor ini adalah Police style. yeah. mulailah memindahkan piranti piranti lama yang saya preteli dari jupiter z saya yang dijual, dan mulai dipasang di Honda tiger 2000 saya.

strobo biru terpasang dengan rapih dibawah lampu sein depan lengkap dengan windsil ala police. tapi perubahan demi perubahan ini belum membuat motor saya benar benar seperti motor polisi yang di takuti serta di segani dijalan, lalu saya benar benar melakukan perubahan-perubahan lagi hingga sedikit mengikuti yamaha diversion 950 yang merupakan motor patwal resmi polisi

memasang kondom tanki agar terlihat besar, serta memasang box kanan kiri givi e20. konon pada periode ini 2007 an, pemakaian ide e20 menjadi sidebox, merupakan pure imajinasi saya dan belum pernah bertemu dengan motor serupa yang memakai box e20 di jalan. Sekarang sudah banyaak broo. bahkan yamaha mio meletakkan e20 di kanan dan kiri. hehe, lalu menambahkan peranti-peranti lainnya agar tampilan menjadi police wannabe.

mau lihat tampilan dashboard nya?? niiih

memasuki tahun 2009, saya mencopot semua atribut tersebut, untuk sirene saya jual, namun strbo-strobo itu masih ada hingga sekarang entah kemana di dalam gudang. dikarenakan keluarnya undang-undang yang baru uu no 22 tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan. memang tak mudah melepas peralatan lenong itu, seakan otak dan hati kecil saling berlawanan untuk melepas peralatan lenong ini.

Tanpa sirene dan strobo, motor saya bahkan terlihat lebih keren dan rapih kok? ini buktinya. untuk urusan windshiled memang tidak di lepaskan karena sangat berfungsi dikala hujan. membuat pakaian tak menjadi kotor

keren juga khan? hehe. okey bro melalui artikel ini saya ingin mengajak untuk melepaskan segala perabotan lenong yang dilarang yang menempel di motor anda demi kebaikan serta kenyamanan kita bersama.

Saya pernah memasang alat-alat ini juga, dulu ketika aturan itu masih abu-abu, belum keluar pasal yang mengaturnya. tapi tetap saya salah dan bukan di porsi serta kebutuhannya memakai alat-alat ini hanya demi eksistensi serta sebuah pengakuan di jalan yang sangat tidak lah penting. Perasaan bangga dan sombong memiliki motor “agak besar” pernah menghampiri saya.padahal baru punya tiger aja udah belagu. hehe.

sekarang, jika anda ingin dihargai, berkendaralah dengan sopan serta tertib berlalu-lintas, tentu pemakai jalan lainnya akan respek dan memberi anda jalan terlebih dahulu. so? kapan nih tobat???


Beli Bajaj Pulsar Harus siap Sparepart susah. Itu Fakta

Mungkin bro bro sekalian sudah tau bahwa saya adalah pemilik bajaj pulsar 220 keluaran terbaru. sebelumnya juga menunggang pulsar 200 keluaran tahun 2008. Merupakan salah satu motor terhebat yang saya miliki. Kenyamanan tingkat tinggi dengan getaran yang sangat minim serta suara mesin yang halus membuat sensasi berkendara yang beda dengan motor-motor sebelumnya. Mesin yang kuat serta tahan lama merupakan salah satu keunggulan lainnya dari Bajaj Pulsar ini

Soal kenyamanan, ketahanan, kekuatan sungguh ini tak perlu diragukan. tapi motor yang kuat tanpa sparepart pendukung bagaikan seorang kesatria yang tangguh memiliki segala kemampuan namun bertempur sendirian di medan perang melawan musuh yang berjumlah 100 kali lipat dari dirinya. singkatnya, useless

akhir-akhir ini saya sendiri merasakan untuk membeli kabel kopling saja susahnya minta ampun, sudah berkunjung ke main dealer besar seperti JAR Samanhudi serta BAS pondok gede, namun juga tak ada. Perlu bro ketahui bahwa gudang sparepart dari BAS adalah di BAS Pondok Gede.

mungkin untuk kabel kopling masih bisa diakali ketika putus menggunakan milik Vespa, namun jika kabel kopling saja susah gimana mencari Body comp stater. sebuah perangkat di bagian stater pulsar yang jika perangkat ini haus maka pulsar tak bisa menyala bagaikan besi tua di sudut rumah. copas foto from dono’s blog

So? Pikirkan baik baik jika anda ingin membeli pulsar. karena sampai sekarang masalah sparepart merupakan hal yang dilematis bagi Bajaj user. memang sih motornya hampir jarang bermasalah. pengalaman saya dahulu, pulsar 200 saya hampir ga pernah bermasalah sama sekali..ganti kanfas kopling baru sekali d km 46.000. selain itu paling hanya kanvas rem. semua sangat berfungsi dengan baik.. namun jika mengalami kerusakan di bagian yang vital dan sparepartnya tak ada, maka dipastikan motor akan menganggur.

untuk itu kebanyakan pulsar user gabung ke komunitas ya untuk saling membantu, share, jika ada masalah dalam sparepart contohnya. masalah bodycomp starter yang dialami member prides, akhirnya terselesaikan BUKAN karena mendapat sparepart dari Beres, namun karena kebetulan ada member prides juga yang memilikinya.

Untuk BAI, motor Pulsar bagus dan sangat tangguh, alangkah baiknya diimbangi dengan ketersediaan sparepart yang mumpuni juga. karena hingga detik ini sparepart masih belum ada produsen lokal yang membuatnya.

semoga bermanfaat


Etape 2. Semarang Salatiga Solo. Pulsar 220 dan CBR 250 edition

dalam menulis etape kedua ini saya sedikit dibuat jengkel oleh wordpress. bagaimana tidak, artikel yang sudah hampir jadi tapi pas mau simpan di konsep, sudah tersimpan eeeeeh, pas mau di terbitkan tiba tiba kontennya hilang semua. hal-hal semacam ini membuat mood saya hilang harus dejavu mengulang cerita yang sudah dicurahkan. tetapi, cerita harus berlanjut. sudah 3 orang pembaca blog setia yang meng-sms saya untuk melanjutkan cerita sederhana ini.. yowes gas poll renteng dobel. hehe

sabtu pagi tanggal 23 april 2011, kasur yang empuk ditambah pendingin udara yang sangat dingin, membuat saya tertidur cukup lelap di hotel simpang lima ini. hingga tak terasa bangun harus kesiangan. saya terbangun pukul setengah 9 pagi. terbangun karena sudah ada beberapa rekan prides Chapter Semawis (semarang dan wilayah sekitar) mbah darkwolf dan om blackmax di dalam Kamar hotel saya dan Dono.bangun mandi serta bebenah barang, lalu kami mencari sarapan pagi memaka mobil Arif Soekotcok prides Chapter Jakarta yang sedang berada di semarang yang merupakan kampungnya juga.

Selesai sarapan kami kembali ke hotel. rencana perjalanan hari ini adalah Semarang-Salatiga-Solo. om Blackmaxdengan CBR 250 yang barunya ikut saya dan Dono menuju solo sekalian inreyen motor barunya itu. nampak sangat mulus dan kinyis karena km nya belum mencapai 100 km. tujuan pertama kami adalah mampir ke ungaran terlebih dahuu untuk bertemu Blogger ganteng :p Lingga Asmarantaka di alun-alun ungaran

berangkat santai dengan kecepatan tak terlalu kencang dengan om blackmax di depan, diikuti saya dan Bro Dono paling belakang. membelah kemacetan kota semarang hingga ungaran siang itu bukanlah perjalanan yang mengasyikan. mungkin saya dan om blackmax bisa meliuk-liuk di kemacetan karena tak memakai box sama sekali, namun tidak bagi bro Dono yang Full box beruang E36nj di samping. tak lama kemudian kami bertiga tiba di alun-alun ungaran. tak lama sampai Lingga pun sampai di alun-alun itu juga

yeah, setelah meminum segelas es teh manis dingin di sekitar alun-alun, kami berangkat lagi menuju salatiga. tak bertiga lagi namun ditemani bro Lingga yang ikut ke salatiga juga. berangkat dengan om blakmax di depan, saya nomer 2 dan Lingga ketiga serta bro Dono paling belakang.

5-hingga 10 menit pertama Gledekan Lingga masih menempel saya (pulsar 220) dengan om blackmax (cbr 250) namun setelah itu jalanan lumayan sepi hingga salatiga. om blackmax nampak asyik memacu dengan kencang cbr 250 yang barunya. tak mau kalah, saya pun menguntil terus dengan Pulsar 220 saya. meliuk-liuk berdua meninggalkan Lingga dan Dono di belakang (sorry ya Ga, Don, lagi asik nih :p) perjalanan antar kota hingga salatiga menguntil CBR250 merupakan pengalaman asyik. tak terasa riding berkisar 100-130 km/h. tak jarang beberapa macan dan kalajengking mengikuti kami dari belakang namun hanya sebentar saja. karena ketika mendapat trek lurus yang sangat panjang mereka sudah tak terlihat di kaca spion saya.

tak lama berselang kami tiba di Bunderan Salatiga. apa yah nama daerahnya saya sedikit lupa. Lingga dan Dono tertinggal di belakang. disini kami menghubungi bro Kris dari Prides Chapter Salatiga untuk menjemput kami. sekitar 15 menit saya dan om Blackmax menunggu dan ia pun datang dengan bro dono juga. Lalu menelpon Lingga. ternyata ia sudah di alun alun, menjemput lingga dan kami pun minum es kelapa di salah satu sudut kota Salatiga sembaru mengobrol santai dibawah langit biru yang sangat cerah pada siang itu. setelah obrolan santai itu Lingga mengetest satu persatu dari Pulsar 220 dan CBR 250. sayapun sebentar mengetest performa dari cbr 250 itu. suara mesinnya halus banget deh. Pulsar kalah halus.

Cukup sudah main odonk-odong siang ini, kami bertiga berpisah dengan bro Lingga yang gak mau ikut diajak ke Solo. yasudah. bro Kris yang akan mengantar kami hingga sampai di Solo, namun pertama mengajak kami kami mampir kerumahnya melewati jalanan Ringroad salatiga yang baru, mulus, dan sangat asyik dalam memacu adrenalin ini,

langsung saja ketika Bro Kris membawa kami melewati jalanan ini, seketika pula saya dan om Blackmax menyalip bro Kris di depan dan mulai ingin kembari merasakan performa motor kami ini, jalanan mulus dengan tanjakan yang panjang, di tanjakan ini menurut pengakuan beliau setelah kami berenti, CBRnya di gaspoll dan mentok di 120 tak mau naik lagi, di speedo pulsar sekitar 115an menguntil di belakang CBR 250 itu. setelah tanjankan kami disuguhi trek datar. disni pulsar 220 saya mencapai 134 km/h lalu disuguhi trek sedikit menurun,,, dan,, woow tak terasa saya memacu pulsar saya di jalan sedikit menurun hingga 140 km/h membuat tangan saya gemetaran dan perut seperti mau copot. memang kalau jalan tak menurun serta angin yang bagus sangat hampir tak mungkin mendapat speed segini. faktor angin dan jalan menurun sangat membantu, hehehe, dengan bobot rider 85 kg serta tankbag full expand dn ransel yang diikat di jok belakang. tak percaya bisa sampai segini karena ketika di sentul hanya mencapai 130 saja.

Saking asyiknya memacu motor ini kami lupa bahwa bro kris dan dono tertinggal jauh di belakang dan terpenting kami bertujuan mampir kerumah bro kris. saya dan om blackmax memutuskan melipir di tepi. tak lama bro Kris datang memberi tahu kami kalau rumahnya sudah sangat jauh terlewat. Gubrak…… balik lagi deh. hehe

mampir sekitar 10 menit, kami bergegas bersama menuju solo dengan beriringan kali ini tak main tinggal-tinggalan lagi lho. hingga jam 4 sore kami tiba di bengkel nya damar COPS (community of Prides Solo) sebelahan dengan Pak No motor

tradisi toruign diam-diam membuat banyak kejutan ternyata. Banyak teman-teman prides dari chapter malang, Bogor, Bekasi yang kumpul kopdar bersama di Markas Cops ini. sungguh acara yang tak direncanakan dengan matang sebelumnya. kami berangkan menuju tawamangu untuk makan sop buntun langganannya anak Cops. dimana ini? kemuning kalo gak salah. melewati karanganyar akhirnya kami berombongan tiba pula di warung sop buntut di tepi jalanan yang menanjang tajam ini. mantabh sekali ditengah udara yang dingin disuguhi sop hangat membuat perut ini terasa hangat

Makan telah usai, kami menanjang lagi hingga tawamangu. mengantar bro awan yuya chapter malang hingga perbatasan. lalu kami kembali lagi. perjalanan pulang disuguhi jalanan berkabut tak ada penerangan. Namun Bersyukur pulsar 220 dibekali lanmpu proyektor yang super terang serta lampu jauh yang sangat menyilaukan membantu saya dan rekan yang lain dalam menembus kabut ini. tikungan Tawamangu memang dashyat. hingga Mas Danang yang baru di daulat menjadi ketua Chapter Solo mengalami Ban slip di tikungan tajam menurun hingga motornya masuk ke parit sedalam 1.5 meter. alhamdulilah rider hanya lecet lecet karena pada saat jatuh langsung melepaskan motornya. motor lumayan parah. sasis belakang bengkok, fork depan ga presisi, lampu pecah namun masih tetap bisa berjalan. setelah tragedi ini tawamangu diguyur hujan hingga kami kembali ke solo dan mencara penginapan untuk beristirahat malah ini.

jam 10 tiba di hotel. setelah mandi gantu baju, juga menyantap angkringan serta Susu sapi murni depan hotel, sayapun tertidur lelap….. masih bersambung